Sabtu, 23 Juli 2011

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA HARGA DIRI RENDAH

HARGA DIRI RENDAH

A. MASALAH UTAMA
Harga diri rendah. 

B. PENGERTIAN 
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.

C. PROSES TERJADINYA MASALAH
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. 

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA KEHILANGAN

KAJIAN  TEORI
KEHILANGAN


Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985,h.35). Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA PERILAKU KEKERASAN

PERILAKU KEKERASAN
A. Masalah Utama: 
        Perilaku kekerasan/amuk.

B. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995)

C. Proses Terjadinya Masalah

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA PERILAKU KEKERASAN

PERILAKU KEKERASAN
A. Masalah Utama: 
        Perilaku kekerasan/amuk.

B. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995)

C. Proses Terjadinya Masalah

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA DELIRIUM

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN DELIRIUM

I. KONSEP DASAR

A. Pendahuluan 
Psikosa secara sederhana dapat didefinisikan sebai suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Keadaa ini dapat digambarkan bahwa psikosa ialah gangguan jiwa yang serius, yang timbuk karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan ganggua kemampuan berpikir, bereakasi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan itu, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terganggu. Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hiudp  perasaan tidak sesuai , berkurangnya pengawasan terhadap impuls-impuls serta waham dan halusinasi.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA GANGGUAN ALAM PERASAAN DEPRESI

I. MASALAH UTAMA
Gangguan alam perasaan: depresi.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa  dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedahan, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA GANGGUAN ALAM PERASAAN MANIA

LAPORAN PENDAHULUAN

I. MASALAH UTAMA
Gangguan alam perasaan: mania.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadangkadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of ideas).
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna. Karena tidak dapat menerima perasaan ini, mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan. Pasien memperlihatkan sikap banyak bicara, banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan pada satu topik. Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan, sebenarnya pasien penuh dengan kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya. Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL

GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL

Manusia adalah mahkluk, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan , bina hubungan interpersonal yang positif.

I. Pengertian
Dibawah ini ada beberapa pengertian menurut tokoh tokoh antara lain ;
Stuart and Sudden (1998)
Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan kedekatan, sementara identitas pribadi masih tetap   dipertahankan.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik terhadap diri sendiri maupun orang lain. (Towsend, 1998).
 Perilaku kekerasan adalah reaksi yang ditampakan/ditampilkan oleh individu dalam menghadapi masalah dengan melakukan tindakan penyerangan terhadap stessor, dapat juga merusak dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan dan setiap bermusuhan (Rasmun, 2001, hal. 18). 
Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman. (Stuart dan Sundeen, 1998). 
Dari ketiga teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku kekerasan adalah seseorang melakukan tindakan yang berakibat tidak baik pada dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA SCHIZOFRENIA SIMPLEKS

1.1  Latar Belakang
Setiap individu  memiliki kemampuan menjalin hubungan sosial, mulai dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan . Hubungan sosial tersebut diperlukan individu dalam rangka menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan hidup.Maka dari itu seorang manusia perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan.
Kepuasan hubungan akan tercapai bila individu terlibat aktif dalam melakukan interaksi peran serta yang tinggi , disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama , hubungan timbal balik yang harmonis (Stuart  and Sundeen ,1995)
Pemutusan hubungan akan terjadi apabila terdapat ketidakpuasan individu dalam menjalin interaksi,juga adanya respon lingkungannya yang negatip.Kondisi ini akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak percaya dengan orang lain dan keinginan untuk menghindar dari orang lain .

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SCHIZOPRENIA KATATONIK

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SCHIZOPRENIA KATATONIK

Pengertian
Schizoprenia adalah suau bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses pikir, afek/emosi, kamauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi; asoisasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensi, afek dan emosi perilaku bizar.
Skizoprenia merupakan bentuk psikosa yang banyak dijumpai dimana-mana namun faktor penyebabnya belum dapat diidentifikasi secara jelas. Kraepelin menyebut gangguan ini sebagai demensia precox.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA SCHIZOFRENIA

A. Konsep Dasar Skizofrenia
1. Pengertian 
Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997; 46).

2. Penyebab
a. Keturunan
Telah dibuktikan dengan penelitian bahwa angka kesakitan bagi saudara tiri 0,9-1,8 %,  bagi saudara kandung 7-15 %, bagi anak dengan salah satu orang tua yang menderita Skizofrenia 40-68 %, kembar 2 telur 2-15 % dan kembar satu telur 61-86 % (Maramis, 1998; 215 ).

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

A. Konsep Dasar Skizofrenia
1. Pengertian 
Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997; 46).

2. Penyebab
a. Keturunan
Telah dibuktikan dengan penelitian bahwa angka kesakitan bagi saudara tiri 0,9-1,8 %,  bagi saudara kandung 7-15 %, bagi anak dengan salah satu orang tua yang menderita Skizofrenia 40-68 %, kembar 2 telur 2-15 % dan kembar satu telur 61-86 % (Maramis, 1998; 215 ).

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA PERILAKU BUNUH DIRI

I. MASALAH UTAMA
Perilaku bunuh diri.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Bunuh diri adalah perilaku merusak diri yang langsung dan disengaja untuk mengakhiri kehidupan. Individu secara sadar berkeinginan untuk mati sehingga melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan keinginan tersebut. 
Perilaku bunuh diri disebabkan karena individu mempunyai koping tidak adaptif akibat dari gangguan konsep diri: harga diri rendah. 
Resiko yang mungkin terjadi pada klien yang mengalami krisis bunuh diri adalah mencederai diri dengan tujuan mengakhiri hidup.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA KEMAMPUAN TOILETING

A. Masalah Utama
   Ketidakmampuan toileting.

B. Proses Terjadinya Masalah
Kurang perawatan diri: toileting adalah suatu keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas toileting lengkap untuk diri sendiri (Carpenito, 1977)
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan melakukan toileting antara lain:
a. Perkembangan: 
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif dan keterampilan toileting terganggu.
b. Biologis

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA WAHAM


A. Masalah Utama.
Perubahan isi pikir : waham

B. Pengertian.
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (1).
Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung (2).

KEGAWATAN PSIKIATRI BUNUH DIRI DAN DEPRESI

KEGAWATAN PSIKIATRI BUNUH DIRI DAN DEPRESI

Definisi Bunuh diri:
Setiap aktivitas yang jika tidak dicegah akan menimbulkan kematian.
(Stuart & Sundeen, 1995)

Definisi Depresi:
Perasaan sedih yang berkepanjangan.
(Stuart & Sundeen, 1995)

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI

KEPERAWATAN JIWA
LAPORAN PENDAHULUAN


A. Masalah Utama
Defisit perawatan diri: higiene 

B. Proses Terjadinya Masalah
Defisit perawatan diri : higiene adalah keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito, 1977).
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perawatan diri kurang (higiene) antara lain:
a. Perkembangan: 
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif dan keterampilan.
b. Biologis

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA KELOMPOK KHUSUS REMAJA

ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK KHUSUS REMAJA

A. Konsep Dasar

Awal remaja berlangsung mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun.

Ciri-ciri remaja 
1. Masa remaja sebagai periode penting.
Walaupun semua periode didalam rentang kehidupan penting pada usia remaja perkembangan fisik dan mental, yg cepat menimbulkan perlunya membentuk sikap nilai dan minat yg mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA Menarik Diri

Menarik Diri

1. Masalah Utama :  
Menarik diri.

2. Proses Terjadinya Masalah
a. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).  Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan stressor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predispoisi terjadinya  perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan  individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu, takut salah , pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA MENARIK DIRI

LAPORAN PENDAHULUAN
MENARIK DIRI

A. Kasus (Masalah Utama) 
Gangguan Interaksi sosial: Menarik diri

B. Pengertian.
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).

C. Proses Terjadinya Masalah
1. Penyebab : 
a. Perkembangan : Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu menyendiri, kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat yang berakhir dengan menarik diri.
b. Komunikasi dalam keluarga : Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga tidak konsisten (kadang boleh, kadang tidak). Situasi ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA MENARIK DIRI

A. Latar Belakang 
Halusinasi merupakan akibat adanya gangguan dalam proses berpikir dan orientasi realitas. Individu tidak mampu membedakan rangsangan internal dan eksternal. Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya suatu  rangsangan dari luar. Gangguan persepsi ini meliputi seluruh panca indra. 
Disfungsi yang terjadi pada halusinasi menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas, klien hidup dalam dunianya sendiri dan merasa terganggu dalam interaksi sosialnya sehingga menyebabkan gangguan berhubungan sosial, komunikasi  susah, dan kadang-kadang membahayakan diri klien, orang lain maupun lingkungan, menunjukan bahwa klien memerlukan pendekatan asuhan keperawatan secara intensif dan komprenhensif.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA PENGGUNAAN NAPZA


LAPORAN PENDAHULUAN
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
Gangguan penggunaan napza

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf pusat yang mempengaruhi tingkah laku, memori alam perasaan, proses pikir anak dan remaja sehingga mengganggu fungsi social dan pendidikannya. Gangguan penggunaan zat ini terdiri dari : penyalahgunaan dan ketergantungan zat.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA CURIGA

ASKEP CURIGA

A. Proses terjadinya masalah.
Prilaku curiga merupakan gangguan berhubungan  dengan orang lain dan lingkungan  yang ditandai dengan persaan tidak percaya dan ragu-ragu. Prilaku tersebut tampak jelas saat individu berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya. Prilaku curiga merupakan prilaku proyeksi terhadap perasaan ditolak, ketidakadekuatan dan inferiority. Ketika klien kecemasannya meningkat dalam merespon terhadap stresor, intra personal, ekstra personal dan inter personal. Perasaan ketidak nyamanan di dalam dirinya akan diproyeksikan dan kemudian dia akan merasakan sebagai ancaman/  bahaya dari luar. Klien akan mempunyai fokus untuk memproyeksikan perasaannya yang akan menyebabkan perasaan curiga terhadap orang lain dan lingkungannya. Proyeksi klien tersebut akan  menimbulkan prilaku agresif sebagaimana yang muncul pada klien atau klien mungkin menggunakan mekanisme pertahanan yang lain seperti reaksi formasi melawan agresifitas, ketergantungan, afek tumpul, denial, menolak terhadap ketidaknyamanan.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA PASIEN MANIA


LAPORAN PENDAHULUAN

I. MASALAH UTAMA
Gangguan alam perasaan: mania.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadangkadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of ideas).
Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna. Karena tidak dapat menerima perasaan ini, mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan. Pasien memperlihatkan sikap banyak bicara, banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan pada satu topik. Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan, sebenarnya pasien penuh dengan kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya. Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA Perawatan diri kurang

A. Masalah Utama
   Perawatan diri kurang: higiene diri

B. Proses Terjadinya Masalah
Kurang perawatan diri : higiene adalah keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito, 1977).
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perawatan diri kurang:
a. Perkembangan: 
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif dan keterampilan.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA depresi

I. MASALAH UTAMA
Gangguan alam perasaan: depresi.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.

ANALISA GAS DARAH

ANALISA GAS DARAH

Untuk menilai fungsi pernapasan secara adekuat perlu mempelajari hal-hal diluar paru-paru seperti volume dan distribusi gas yang diangkut oleh sistem sirkulasi.
Untuk analisis gas darah biasanya digunakan contoh darah arteria dapat juga vena. Yang dipilih biasanya arteri radialis atau arteri brakialis, karena arteri ini mudah dicapai. Analisa gas darah memungkinkan untuk pengukuran:
1. PH 
2. Oksigenasi
3. Kadar CO2
4. Kadar Bikarbonat

BATUK DARAH

BATUK DARAH

I. Pendahuluan
Batuk darah adalah suatu gejala yang paling penting pada penyakit paru karena :
- adanya bahaya potensial terhadap perdarahan yang gawat
-    hampir selalu hemoptysis disebabkan oleh penyakit bronkopulmonal 
Oleh sebab itu perlu dibuktikan apakah benar bahwa darah berasal dari saluran pernafasan bagian  bawah                                                                            
-    apakah benar-benar batuk darah dan bukan muntah darah

PETUNJUK PENGAMBILAN SAMPEL dan analisa hasil pemeriksaan Gas darah

PETUNJUK PENGAMBILAN SAMPEL 
dan analisa hasil pemeriksaan Gas darah 

Pengambilan sampel :
Persiapan Alat :
1. Disposibel 2, 5 CC
2. Botol Infus
3. Betadine
4. Kapas 
5. Karet penutup
6. Heparin Cair
7. Blanko Pemeriksaan

BIOMEKANIK DAN PATOFISIOLOGI CEDERA OTAK

A. Anatomi
1. Tulang Kalvaria
Elastis
Permukaan intrakranial
Sutura

2. Otak, Saraf Otak dan Pembuluh Darah
Lunak  tidak ada serabut kolagen dan mudah robek
Berhubungan dengan foramen-foramen

Keadaan normal status cairan dan elektrolit

Keadaan normal status cairan dan elektrolit
Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada orangdewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel. 
60 % berat badan tubuh adalah : 
a. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan    
b. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan intravaskuler (plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan interstisil 15 % dari berat badan.

DIET DIABETES MELLITUS

Penentuan Gizi Penderita dan Jumlah Kalori Perhari
                                    BBR % = 

BB = Berat Badan ( kg )
TB = Tinggi Badan ( cm )
BBR = Berat Badan Relatif

Kebutuhan kalori/hari untuk menuju berat badan normal :
1. Berat Badan Kurang ( BBR < 90 % ) kebutuhan kalori sehari : 40 – 60 kalori / kg BB.
2. Berat Badan Normal ( BBR 90 – 100 % ) kebutuhan kalori sehari : 30 kalori / kg BB.
3. Berat Badan Lebih ( BBR > 110 % ) kebutuhan kalori sehari : 20 kalori / kg BB.

FISIOLOGI ALIRAN DARAH JANTUNG

FISIOLOGI ALIRAN DARAH JANTUNG

Jantung mendapatkan aliran darah dari arteri koronaria. Sirkulasi koronaria meliputi seluruh permukaan jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardium yang kecil-kecil. Untuk dapat mengetahui akibat-akibat dari pentakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi arteri koronaria ke otot jantung dan sistim penghantar.

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL NAFAS ANAK

A. Latar Belakang
Gagal nafas adalah ketidakmampuan alat pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi didalam darah, dengan atau tanpa penumpukan CO2. 
Terdapat 6 sistem sistem kegawatan salah satunya adalah gagal nafas, dari 6 sistem tersebut Gagal nafas menempati urutan pertama, Hal ini dapat dimengerti karena bila terjadi gagal nafas waktu yang tersedia terbatas sehingga diperlukan ketepatan dan kecepatan untuk bertindak.
Sampai saat ini gagal nafas pada anak masih merupakan salah satu penyebab mordibitas dan mortalitas terbesar penderita yang dirawat di Ruang perawatan Intensif Anak RS Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM). Keterlambatan merujuk penderita diduga merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian, disamping beratnya penyakit dasar, penyakit penyerta dan penyulit selama perawatan.
Penatalaksanaan perawatan gagal nafas memerlukan suatu ketrampilan dan pengetahuan khusus serta penafsiran dan perencanaan maupun melakukan tindakan harus dilakukan dengan cepat dan sistematis, oleh karena itu pengetahuan perawat tentang apa dan bagaimana terjadinya gagal nafas sangat diperlukan.

GANGGUAN KESADARAN

GANGGUAN KESADARAN

1. PENDAHULUAN
Fungsi kesadaran menyangkut :
- tingkat kesadaran
- isi kesadaran

2. BATASAN
Kesadaran yang utuh adalah suatu keadaan individu sadara akan dirinya dan lingkungannya menghadapi stimulasi yang adekuat.
Kesadaran yang utuh tergantung dari integritas dan interaski antara :
- ARAS (Ascending Reticuler Activating System)  kumpulan substansia drisea di bagian sentral batang otak bagian rostral mulai dari mielum samapai di subthalamus, menentukan tingkat kesadaran  WAKEFULLNESS-ARAOUSEL/KETERJAGAAN (keadaan yg. berhub. dengan respon E, V dan M.
- Korteks di hemisfer serebri kiri yang utuh, merupakan substract anatomis untuk kebanyakan komponen psikologik yang khusus, berbahasan, ingatan, intelek dan tanggapan proses pembelajaran. Dalam mekanismenya digiatkan oleh thalamus, hipotalamus, mesensefalon, tegmentum pontis bagian rostral.

Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Gangguan Keseimbangan Asam Basa

A. Penilaian Ketidakseimbangan asam basa
Penilaian Sistematik daam Penilaian gangguan asam basa
____________________________________________________________________
Awali dengan kecurigaan klinis yang tinggi 
1. Teliti riwayat klinis dari perjalanan penyakit yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan  asam basa.
Ini membutuhkan pengetahuan tentang patogensis dari berbagai gangguan asam basa.
Contohnya, asidosis respiratorik mungkin dapat diperkirakan timbul pada penderita penyakit paru obstruksi menahun.

FISTEL UMBILIKALIS

FISTEL UMBILIKALIS

PENGERTIAN
Umbilikalis fistel atau fistel umbilikalis atau fistula vitellina adalah suatu keadaan kongenital dimana duktus vitellinus tetap dipertahankan seluruhnya sehingga membentuk hubungan langsung antara pusat dengan seluruh pencernaan. Dalam hal ini dapat dikeluarkan tinja melalui pusat.

INSULIN

INSULIN

            Insulin merupakan hasil recombinasi DNA yang digunakan secara genetis dengan memodifikasi Escchereia Coli. Organisme ini mensintese  setiap rantai insulin menjadi seperti asam amino yang sama seperti insulin manusia. Ikatan-ikatan kimia ini yang akhirnya menghasilkan human insulin.

BEDAH JANTUNG

BEDAH JANTUNG


Pengertian
Bedah jantung adalah : Usaha atau operasi yang dikerjakan untuk melakukan koreksi kelainan anatomi atau fungsi jantung.

Operasi Jantung Dibagi Atas :

1. Operasi jantung terbuka, yaitu operasi yang dijalankan dengan membuka rongga jantung dengan memakai bantuan mesin jantung paru (mesin extra corporal).
2. Operasi jantung tertutup, yaitu setiap operasi yang dijalankan tanpa membuka rongga jantung misalnya ligasi PDA, Shunting aortopulmonal.

IRIGASI TELINGA

IRIGASI TELINGA

PENGERTIAN
Suatu cara untuk membersihkan dan/atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.
I. INDIKASI     
A. Sumbatan serumen
B. Benda asing dalam telinga
A. KONTRA INDIKASI
                  -    Gangguan pada membran timpani
B. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
                   -    Otitis media
- Ruptur pada membran timpani 
II. PERALATAN

EKSTUBASI

Ganguan pernapasan suatu komplikasi yang sering kita temui pada paksa anestesi. Komplikasi bisa terjadi setelah ekstubasi seperti : karena pengeluaran sekret dari mulut yang menyumbat jalan napas, edema laring, dan bisa terjadi spasme laring.
Komplikasi pernapasan paksa anestesi bisa menyebabkan hipoventilasi dan hipoksemia. Gejala komplikasi kadang-kadang datangnya tidak diduga kendatipun tindakan anestesi sudah dilaksanakan dengan baik. Kebrhasilan dalam mengatasi komplikasi tergantung dari deteksi gejala dini dan tindakan koreksi untuk mencegah keadaan yang lebih buruk. (7, 13).

KISTA COLEDOCAL

KISTA COLEDOCAL

Patofisiologi
Ada berbagai penjelasan dan klasifikasi kista coledocal  berdasarkan pada lokasi dan anatomi. Klasifikasi yang paling membantu dibuat oleh Todani yang dimodifikasi dari klasifikasi yang disusun oleh Alonsolej. Jenis pertama ditandai oleh adanya penggabungan (fusiformis) dilatasi duktus bilier tempat duktus kista masuk (paling lazim). Kista coledocal dianggap merupakan gambaran awal dari kelainan sistem bilier pankretikus. Beberapa keadaan yang sering berkaitan dengan kista coledocal  adalah keadaan jungta anomali duktus pankreatikus dan duktus bilier besar, stenosis duktus bilier bagian distal, dilatasi duktus intra hepatik. Ketidaknormalan histologi duktus bilier besar dan ketidaknormalan histologi hepar dari normal sampai sirosis hepatis. Gambaran-gambaran ini terjadi dalam beberapa tahapan dan kombinasi perubahan anatomi dan malformasi.

Penyakit malaria

1.1.     Latar belakang penelitian
Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan parasit dari kelompok Plasmodium yang berada di dalam sel darah merah, atau sel hati yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 80 spesies anoipheles dan 18 spesies diantaranya telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria. 
Penyakit malaria ini sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, khususnya di bagian Indonesia Timur.Angka mortalitas akibat penyakit ini dibeberapa daerah di Indonesia sampai saat ini cukup tinggi yaitu sebesar 20,9 – 50 %. Seperti di  Propinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan salah satu daerah endemis malaria dan penyakit ini menduduki rangking ke 2 dari 10 besar dari  penyakit utama  di Puskesmas. Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur dari tahun 1996 s/d 1997, Insiden penyakit malaria yang diukur berdasarkan Annual Malaria Incidence (AMI) sejak tahun 1996 s/d 1997 cenderung meningkat, seperti terlihat pada data berikut : tahun 1996 sebesar 189,17 ‰, sedangkan pada tahun 1997 sebesar 197,5 ‰ sedangkan  Parasite Rate (PR) mengalami penurunan dari  tahun 1996 sebesar 4,41% dan pada tahun 1997 sebesar 1,77%, namun jika dilihat perdesa masih ada desa dengan RP > 10 %, disamping itu penyakit malaria ini juga sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (Kanwil Depkes. NTT, 1998).
Photobucket